Minggu, 17 Maret 2013

Perbedaan Kain Batik dengan Kain Tenun Ikat

Perbedaan antara kain tenun dengan kain batik belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Keragaman kain tradisional Indonesia salah satunya tercermin dengan munculnya kain batik yang kemudian disusul kain tenun yang mulai populer.

Sekilas, antara kain batik dan kain tenun seperti tak ada bedanya. Tak jarang kain tenun pun dianggap sebagai salah satu jenis batik dengan sebutan "batik tenun". Benarkah demikian?

Bila kita telusuri cara pembuatannya, kedua jenis kain tradisional itu ternyata mempunyai perbedaan yang sangat kontras. Meski hasilnya sekilas seperti sama, proses pembuatan kain tenun ternyata lebih kompleks dan melibatkan kerjasama banyak orang untuk menghasilkan produk kain. Sedangkan membuat kain batik dapat dilakukan oleh satu orang saja.

Perbedaan yang paling mendasar antara kain tenun dengan kain batik ada pada tahap menggambar corak. Pada kain tenun, media dasarnya masih berupa benang yang kemudian dibuat corak dan diwarnai masih dalam wujud benang. Setelah proses membuat corak dan warna selesai, baru benang itu ditenun menjadi kain. Proses dan cara membuat kain tenun ikat selengkapnya akan kita kupas pada artikel: membuat benang lungsi, membuat benang pakan dan memenun benang menjadi kain.

Sedangkan pada batik, media dasarnya sudah berbentuk kain atau yang dikenal dengan sebutan "mori". Mori dapat berupa kain tenun polos atau kain tekstil buatan pabrik. Pada kain mori itulah dibuat corak dan di warnai. Maka sebutan "batik tenun" sebenarnya merupakan sebutan untuk kain batik yang dibuat dari kain tenun polos. Proses dan cara membuat batik akan kita ulas pada artikel lain.

Nah, sekarang jelas kan perbedaan antara kain tenun dengan kain batik? Meski berbeda, keduanya adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia tercinta. Mari kita lestarikan


Previous Post
Next Post

0 komentar: