Selasa, 10 Maret 2015

Tahu Bedanya Syal, Selendang dan Pashmina? Jangan Sampai Keliru Ya

Penggemar busana pasti akrab dengan istilah syal, selendang dan pashmina. Yup, aksesoris busana sederhana yang mampu menyulap penampilan menjadi lebih menakjubkan. Tapi tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan antara syal, selendang dan pashmina?

Syal diserap dari kata shawl yang menurut wikipedia, diartikan sebagai selembar kain yang biasa dipakai dipundak, tubuh dan lengan bagian atas dan kadang dikenakan pada kepala. Umumnya berbentuk segi empat atau persegi panjang, meski dalam pemakaian ada yang dilipat menjadi segitiga.

So, pada dasarnya selendang dan pashmina pun merupakan bagian dari shawl. Dalam keseharian, di Indonesia syal umumnya merujuk pada shawl yang lebih sempit, dibawah 30cm dengan panjang 170cm-250cm. Biasanya dikalungkan di leher atau ikat kepala.

Selendang mempunyai ukuran lebih lebar, antara 40cm-55cm dengan panjang 170cm-250cm. Masyarakat Indonesia mengenal selendang untuk pelengkap busana wanita. Di letakkan pada salahsatu pundak dan dikenakan serasi dengan kain bawahan. Beberapa daerah pun mempunyai pakaian adat menggunakan selendang.

Di masa lalu, selendang tidak hanya menjadi hiasan berbusana namun juga berfungsi untuk menggendong anak atau barang bawaan. Di masa kini selendang lebih banyak digunakan sebagai aksesoris busana. Tren terbaru, selendang banyak digunakan sebagai aksesoris busana muslim sebagai ijab atau kerudung bernuansa etnik.

Bagaimana dengan pashmina? Awalnya, pashmina atau pashm merupakan istilah untuk kain yang dibuat dari benang pintalan bulu domba yang banyak diproduksi dan dikenakan masyarakat negara Kashmir dan Nepal. Pashmina dikenakan menutupi sebagian besar tubuh untuk melindungi dari udara dingin.

Umumnya ukuran pashmina lebih lebar, diatas 60cm merujuk fungsi asalnya sebagai aksesoris penghangat tubuh. Pashmina lebih dikenal dunia setelah banyak dikenakan selebritis hollywood dan menjadi tren busana internasional.

Continue reading

Jumat, 05 April 2013

Tenun Indonesia Menjadi Bagian Tren Report Fall Winter 2013/2014

Tenun Indonesia Menjadi Bagian Tren Report Fall Winter 2013/2014
Tenun Indonesia berhasil terpilih sebagai bagian dari Trend Report Fall Winter 2013/2014 yang digelar Fashion Group International, serta diskusi panel akbar pada forum Fashion Institute of Technology bulan April 2013 ini di New York, Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui bersama, Fashion Group International (FGI) merupakan salah satu asosiasi fashion berpengaruh di Negeri Paman Sam. FGI sendiri awalnya diprakarsai oleh para pemimpin redaksi media terkemuka Amerika Serikat.

Terkait kabar itu, desainer Indonesia Priyo Oktaviano pun antusias menanggapi. “Dengan jalan tol ini, dunia melihat kain tenun Indonesia," katanya.



"Ini semua berkat terobosan Cita Tenun Indonesia di mana bisa membawa tenun ke dunia internasional,” ungkap Priyo Oktaviano sebagaimana dilansir Okezone.

Lebih lanjut, Priyo menjelaskan bahwa potensi tenun Indonesia sangatlah menjanjikan. “Tenun merupakan heritage khasanah kain Indonesia yang tidak dimiliki negara-negara lain,” tambahnya.
Continue reading