Selasa, 08 November 2016

Tips Memilih Kain Tenun untuk Anak Muda

Tips Memilih Kain Tenun untuk Anak Muda
Kain tenun, khusunya tenun ikat memiliki keindahan yang menjadi cerminan tradisi Indonesia. Namun pemikiran bahwa kain tenun identik dengan pakaian orang tua dan terkesan kuno, telah menjadi paradigma bagi sebagian besar anak muda.

Fenomena inilah yang kemudian membuat Didiet Maulana, yang konsen terhadap kain tenun, memberikan informasi mengenai tren tenun yang cocok dengan gaya anak muda.

Ditemui awak Liputan6.com usai memberikan materi di acara Ideafest, Jumat (7/8/2015), di Jakarta Convention Center, Didit mengungkapkan, dengan desain yang menarik tentu anak muda semakin mencintai tenun, yang merupakan warisan budaya Indonesia.

Selain itu adanya tokoh influencer yang merupakan idola atau kiblat fesyen anak muda seperti artis atau motifator, membuat anak muda semakin tertarik menggunakan tenun. Tidak harus menjadikan tenun sebagai kesatuan baju namun juga dapat menjadikannya aksesoris unik untuk membuat penampilan Anda lebih menarik.

Berikut tips memilih tenun untuk anak muda.

Pilihan warna cerah dan beragam

Anak muda selalu identik dengan semangat dan energik. Anda tentu menginginkan warna yang menarik, terlebih hal itu diaplikasikan pada kain tenun ikat.

Kain yang Tipis dan Nyaman


Bahan kain tenun yang tebal merupakan salah satu alasan mengapa anak muda enggan menggunakannya. Anda dapat mensiasati dengan menggunakan kain yang lebih tipis dan potongan yang sederhana.

Tenun sebagai Pakaian Ready To Wear

Menjadikan kain tenun sebagai pakaian siap pakai akan membuat minat anak muda menggunakannya semakin besar, terlebih kini tenun sudah siap pakai dalam produk seperti jaket, kemeja dan outer.

Aksesoris Pendukung


Jika Anda tidak ingin menggunakan terlalu banyak tenun pada pakaian Anda. Anda dapat terlihat lebih muda dan stylish dengan menambahkan aksesoris dengan tenun ikat.

Sumber : http://lifestyle.liputan6.com/read/2288681/tips-memilih-kain-tenun-yang-cocok-untuk-anak-muda
Continue reading

Selasa, 10 Maret 2015

Tahu Bedanya Syal, Selendang dan Pashmina? Jangan Sampai Keliru Ya

Penggemar busana pasti akrab dengan istilah syal, selendang dan pashmina. Yup, aksesoris busana sederhana yang mampu menyulap penampilan menjadi lebih menakjubkan. Tapi tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan antara syal, selendang dan pashmina?

Syal diserap dari kata shawl yang menurut wikipedia, diartikan sebagai selembar kain yang biasa dipakai dipundak, tubuh dan lengan bagian atas dan kadang dikenakan pada kepala. Umumnya berbentuk segi empat atau persegi panjang, meski dalam pemakaian ada yang dilipat menjadi segitiga.

So, pada dasarnya selendang dan pashmina pun merupakan bagian dari shawl. Dalam keseharian, di Indonesia syal umumnya merujuk pada shawl yang lebih sempit, dibawah 30cm dengan panjang 170cm-250cm. Biasanya dikalungkan di leher atau ikat kepala.

Selendang mempunyai ukuran lebih lebar, antara 40cm-55cm dengan panjang 170cm-250cm. Masyarakat Indonesia mengenal selendang untuk pelengkap busana wanita. Di letakkan pada salahsatu pundak dan dikenakan serasi dengan kain bawahan. Beberapa daerah pun mempunyai pakaian adat menggunakan selendang.

Di masa lalu, selendang tidak hanya menjadi hiasan berbusana namun juga berfungsi untuk menggendong anak atau barang bawaan. Di masa kini selendang lebih banyak digunakan sebagai aksesoris busana. Tren terbaru, selendang banyak digunakan sebagai aksesoris busana muslim sebagai ijab atau kerudung bernuansa etnik.

Bagaimana dengan pashmina? Awalnya, pashmina atau pashm merupakan istilah untuk kain yang dibuat dari benang pintalan bulu domba yang banyak diproduksi dan dikenakan masyarakat negara Kashmir dan Nepal. Pashmina dikenakan menutupi sebagian besar tubuh untuk melindungi dari udara dingin.

Umumnya ukuran pashmina lebih lebar, diatas 60cm merujuk fungsi asalnya sebagai aksesoris penghangat tubuh. Pashmina lebih dikenal dunia setelah banyak dikenakan selebritis hollywood dan menjadi tren busana internasional.

Continue reading

Sabtu, 07 Februari 2015

Tips Spesial Didiet Maulana: Memilih, Memadukan, dan Merawat Kain Tenun


Fashion Designer Nasional Didiet Maulana punya banyak tips spesial dan masukan bagi pecinta kain tenun tradisional.

Apa saja tipsnya? Yuk kita ikuti

Memilih Kualitas Kain Tenun
Pertama, perhatikan kualitas kain. “Pegang dan ketika dirasakan sudah terbayang bagaimana saat kita memakainya. Carilah kain yang bisa menyerap keringat," katanya. Selain itu, pilih warna netral dan bisa selalu dipakai. "Hitam, cokelat dan biru muda adalah good choice karena akan sering dipakai,” ujar Didiet.

Kedua, mahal bukan jaminan. “Harga mahal bukan menjadi jaminan bahwa kain yang Anda beli berkualitas baik. Saya justru selalu mengingatkan pengrajin untuk tidak cepat-cepat menaikkan harga tinggi karena ada tanggung jawab di situ,” sarannya.

Padu Padan Kain Tenun Menjadi Dailywear
Pertama, scarf simpel. "Scraf sangat masuk untuk dipadupadankan dengan baju, tinggal nanti bagaimana nge-mix and match-nya saja," jelas Didiet.

Kedua, jaket dari tenun ikat. Jaket dari tenun ikat juga bisa dipadupadankan dengan dalaman yang sesuai dengan keinginan Anda.

Ketiga, celana panjang dari tenun ikat. "Celana panjang bisa dipadukan dengan polo shirt atau kemeja," kata Didiet. 

Menjaga Keawetan Kain Tenun
Pertama, cuci dengan handwash. "Untuk menjaga ketahanan warna kain, sebaiknya kain dicuci secara handwash. Atau, untuk beberapa kain ikat yang berbahan sutra sebaiknya di dryclean," terang Didiet.

Lebih lanjut, Didiet mengatakan, "Ada yang mengeluh mengapa perawatan kain saja bisa sampai mahal. Saya tegaskan bahwa kain tradisional ini bukanlah barang pabrik atau industri karena pembuatannya saja susah. Segala sesuatu yang dibuat melalui proses, maka ketika merawatnya juga ada prosesnya."

Kedua, agar terbebas dari jamur atau lembab, maka sebaiknya kain ikat dijemur atau diangin-anginkan minimal sekali sebulan atau dua kali sebulan. Bisa juga menaburkan biji lada di dalam lemari supaya lemari tidak lembab.

“Saya percaya apa yang dibuat secara tradisional juga harus dirawat  secara tradisional pula,” ungkap Didiet.
 
Continue reading

Kamis, 12 Desember 2013

Tips Pintar Membeli Kain Tenun Ikat

Tips Pintar Membeli Kain Tenun Ikat
Pameran Tenun kini mulai sering di adakan. Beberapa diantaranya bahkan menjadi kegiatan rutin tahunan seperti Inacraft, dan Jakarta Fashion Week. Anda berminat mengunjungi dan membeli kain tenun di sana? Ada baiknya simak tips berikut

Pertama, pastikan keasliannya. Asli yang dimaksudkan di sini adalah asli ditenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) sehingga tidak tertipu dengan kain tekstil yang diprint dengan corak menyerupai kain tenun. Ada tiga tips untuk mengetahui keaslian kain tenun yang dapat kita baca pada tulisan: Beda Kain Tenun Ikat ATBM Asli dengan yang Palsu Alias Tekstil Printing

Kedua, selidiki juga bahan benang yang digunakan agar tidak menyesal. Meski sama-sama benang katun, kualitasnya bisa berbeda karena ada beragam benang katun untuk tenun.Bahan tenun berkualitas baik umumnya cenderung kecil seratnya dan saat disentuh tidak terasa kasar. Perlu kita jeli, kasar alias keras berbeda dengan tebal. Bisa jadi benang berkualitas baik yang lembut dibuat rangkap 2 atau 4 seperti kain etnik NTT terasa agak kasar. Namun kasar yang terasa disebabkan oleh benang rangkap sehingga tetap nyaman dikenakan. Berbeda dengan kasar yang disebabkan kualitas rendah yang terasa tidak nyaman saat dipakai.

Ketiga, periksa kain luntur atau tidak. Bisa kita uji dengan mengelap kain tenun dengan tisu basah, apakah ada warna yang tertinggal di tisu atau tidak. Jika tisu tetap bersih tanpa pewarna, kemungkinan besar tahan luntur. Sebaliknya, jika ada warna tertinggal patut kita warpadai kain tenun tersebut luntur. Tips ini memang pengujian sekilas yang mungkin bisa salah, agar lebih tepat hasilnya ada juga tipsnya. Baca di tulisan Kain Tenun Luntur, Bagaimana Tips Cara Mengetahui dan Merawatnya?

Itu tipsnya kalau membeli langsung di showroom, mall atau pameran. Bagaimana kalau membeli kain tenun secara online? Baca di Tips Membeli Kain Tenun via Internet yah...
Continue reading

Selasa, 10 Desember 2013

Beda Kain Tenun Ikat ATBM Asli dengan yang Palsu Alias Tekstil Printing

Kain tenun asli yang ditenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas di satu sisi menggembirakan. Namun di sisi lain, munculnya peluang bisnis tenun membuat kain tekstil printing bercorak kain tenun mulai beredar di pasaran. Pembeli pun dituntut jeli agar tidak tertipu.

Kain tenun asli ATBM dengan printing sekilas memang terlihat sama. Terlebih jika dilihat dari kejauhan. Namun jika kita lihat dari dekat, langsung tampak bedanya. Tidak sulit kok membedakannya, yuk kita kenali.

Pertama, perhatikan coraknya. Corak kain tenun ATBM asli tampak tidak teratur pada setiap benang. Pola tidak teraturnya kecil-kecil yakni dalam hitungan benang. Satu benang mungkin terlihat sedikit menjorok warna putihnya sedangkan benang disampingnya tidak beitu menjorok dan seterusnya. Tatanan ini yang menjadi keunikan kain tenun.

Pada kain tekstil printing bermotif kain tenun, pola tidak teraturnya lebih besar. Teknik printing tidak mampu memberi warna yang berbeda pada setiap benang. Bisa jadi gambar printing dibuat tidak teratur seperti teknik "wind" pada program komputer Photoshop, namun ketidak teraturannya lebih besar. Biasanya sekitar 2-3 benang.

Kedua, lihat kain bagian depan dan belakang. Kain tenun ikat ATBM asli terlihat sama antara bagian depan dengan bagian belakang. Warna dan corak sama cerah pada kedua sisi kain karena proses pewarnaan dilakukan sewaktu masih berupa benang sebelum ditenun menjadi kain. Sama cantik pada kedua sisi inilah yang juga menjadi perbedaan kain tenun ikat dengan kain batik di mana batik salahsatu sisinya ada yang lebih cerah.

Ketiga, amati kerapatan benangnya. Pada kain tenun ATBM, kerapatan benang nampak tidak sama persis pada seluruh kain. Ada yang terlihat lebih rapat sementara bagian lain tidak begitu rapat karena dikerjakan dengan tenaga manusia. Sebaliknya kain tekstil mempunyai kerapatan yang seragam karena ditenun dengan mesin yang tidak mempunyai rasa lelah.

Tidak sulit kan membedakannya? So, jangan buru-buru beli meski motifnya terlihat cantik, pastikan dulu keasliannya agar tidak menyesal. Membeli kain tenun dari toko tenun terpercaya akan memperkecil resiko mendapati kain tenun palsu. Kalau orang lain tahun kain yang kita pakai ternyata tekstil printing alias palsu, malu khaaan....?

Continue reading

Rabu, 04 Desember 2013

Tips Membeli Kain Tenun via Internet

Tips Membeli Kain Tenun via Internet
Membeli kain tenun kini menjadi kebutuhan berbusana di Indonesia. Seperti batik, tenun telah menjadi identitas budaya Indonesia. Coraknya yang unik dan menarik menjadikan kain ini banyak disukai. Rasanya, tak lengkap jika tidak ada koleksi baju atau kain tenun dalam lemari.

Sayang, proses pembuatan kain tenun yang rumit dan panjang membuat warisan Indonesia ini tidak mudah di dapatkan. Alternatifnya, membeli kain tenun melaui internet. Di samping banyak pilihan, belanja tenun online juga menghemat waktu bagi wanita karir dan ibu rumah tangga.

Selain mengasyikkan, belanja kain tenun melalui dunia maya juga harus hati-hati. Jangan sampai kecewa menjadi ujungnya. Kecewa karena produknya tidak sesuai harapan, atau menyesal karena proses pembelian dan pelayanan yang tidak profesional. Ada baiknya kita simak tips berikut.

Pertama, cari toko online terpercaya.

Cara awal paling mudah dan praktis adalah mencari melalui mesin pencari Google. Logikanya, butuh perjuangan agar situs online berada diperingkat atas mesin pencari Google seperti sering update konten, dan tentunya bukan situs yang baru dibuat. Begitu berada di peringkat atas mesin pencari, tentu mereka tidak ingin merusak reputasi situsnya dengan melakukan penipuan misalnya. So, cari di search engine dengan kata kunci yang berhubungan seperti "tenun", "toko tenun", atau "jual tenun".

Beitu keluar hasilnya, klik beberapa situs yang dari keterangannya, terlihat menjual kain tenun. Amati tampilan websitenya apakah terlihat dibuat dengan serius atau asal-asalan. Amati juga produk dan harganya.

"Anda selidiki apakah mereka memiliki situs sendiri atau lebih baik lagi jika anda berbelanja pada toko online yang memiliki situs dengan domain dan hosting sendiri, bukan situs gratisan. Karena dengan begitu menandakan bahwa mereka memang serius melakukan bisnis dengan membeli nama domain dan menyewa hosting sendiri," saran blog komunitas anti Tokoonlinepalsu.

Domain berbayar ditandai dengan akhiran .com, .net, .org tanpa embel-embel penyedia layanan di depannya. Misalnya, namatoko.com merupakan domain berbayar sedangkan namatoko.blogspot.com dan www.facebook.com/namatoko menunjukkan toko online gratisan.

Memang tidak semua online shop di Facebook adalah gadungan namun jika berbelanja online lewat Facebook, lebih baik bertransaksi dengan orang yang benar-benar anda kenal atau akun yang telah memiliki track record yang baik. Indikasinya dapat terlihat dari komentar positif dari banyak pelanggan pada setiap postingan atau foto produk yang di unggah.

Kedua, komunikasi dengan penjual.

Hubungi penjual melaui kontak yang tersedia baik SMS, telefon, atau BBM. Selain untuk memperjelas produk yang anda inginkan, kontak penjual juga akan memberi gambaran bagaimana karakter penjual dalam menerangkan produk dan menjawab pertanyaan. Begitu pula, penjual akan lebih mengenal Anda dan apa yang Anda inginkan. Tentunya, komunikasi yang terjalin seperti ini akan bermanfaat setelahsetelah proses jual beli.

Tanyakan juga apakah boleh retur jika barang rusak, prosedur pengembalian dan ada tidaknya tambahan biaya. Hal ini penting karena banyak toko online dengan sistem dropship  yang menyulitkan ketika perlu retur akibat kerusakan atau salah kirim barang.

Kita tidak akan tahu apa yang terjadi setelah proses pembelian. Mungkin barangnya tidak sampai, salah kirim barang atau ada kerusakan. Komunikasi yang telah terjalin sebelum pembelian akan mempermudah komunikasi jika ada permasalahan di kemudian hari. So, meski Anda sibuk sempatkan berkomunikasi dengan penjual. Waktu 1-2 menit chatting via BBM sudah banyak membantu menghindari miskomunikasi di kemudian hari.

Ketiga, waspadai harga murah.

Lebih baik jika anda tidak melakukan transaksi dengan penjual yang menawarkan harga jauh murah dari harga pasaran. Sebagian besar dari kita sering terperdaya dengan kata-kata, "Saya ambil untung sedikit saja, asal tetap lancar". Sebaiknya kita tetap waspada, karena resiko selalu ada pada kita yang umumnya mentransfer pembayaran terlebih dahulu. Daripada beresiko kehilangan semua uang yang kita transfer, lebih baik membayar dengan harga normal pada situs online terpercaya.

Demikian tips membeli kain tenun ikat melaui internet. Semoga mendapat kain tenun yang bagus dengan harga yang tidak mahal. Jangan lupa ikuti Tips Merawat Kain Tenun Ikat agar kain tenun yang kita beli melalui Internet tetap awet cantiknya.
Continue reading